Ancaman Globalisasi Terhadap Kebudayaan Betawi
Globalisasi merupakan sebuah dampak dari mudahnya akses terhadap sistem komunikasi dan penyampaian berita. Teknologi yang kian canggih semakin membuka peluang untuk siapa saja menikmati konten apapun yang ia inginkan kapan saja, dimana saja dan dalam proses yang sangat singkat. Tidak hanya itu, orang-orang yang berada di belahan dunia lainnya dengan jarak beribu kilo meterpun dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar informasi. Hal ini tentu saja membawa dampak positif, yaitu semakin terbukanya wawasan seseorang tentang adanya budaya-budaya dari Negara lain. Tetapi di saat bersamaan globalisasi juga dapat memberikan ancaman terhadap kelangsungan budaya kita sendiri.
Dapat dilihat bahwa jenis-jenis hiburan yang dipilih oleh masyarakat Jakarta kini adalah jenis hiburan serapan dari budaya Negara lain. Bahkan, pentas musik ataupun seni yang ada di Jakartapun akan lebih laris apabila mendatangkan artis dari luar negeri. Hal tersebut tentunya berpotensi untuk memberikan dampak negatif kepada kelangsungan buadaya asli Jakarta, khususnya budaya Betawi. Padahal, kebudayaan Betawi yang semakin hari semakin sedikit peminatnya memiliki banyak sekali keberagaman dan keunikan yang dapat di eksplor lebih lanjut, contohnya adalah kesenian Betawi seperti gambang kromong atau Tari Nandak Ganjen. Untuk itu, para pemuda dan pemudi generasi penerus bangsa harus memiliki kesadaran sepenuhnya akan kebudayaan yang harus tetap di lestarikan di tengah era globalisasi yang arusnya kian deras. Peran pemerintah dalam mensosialisasikan sadar dan paham budaya untuk generasi muda juga sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu peran penting untuk tetap menjaga kebudayaan itu sendiri dari ancaman globalisasi.
Oleh karena hal tersebut, kami dari Abang None Jakarta Barat tahun 2015 menghimbau agar tetap mencintai budaya kita sendiri dan ikut andil dalam menjaga kelestariannya. Menikmati budaya Negara lain tidaklah salah, tetapi harus kita ingat bahwa kita mempunyai budaya sendiri yang sudah diturunkan dari nenek moyang kita, dan kitapun diwajibkan untuk menurunkannya ke anak cucu kita kelak. Karena Jakarta, Kalau bukan kite yang ngurusin, siape lagi…?
Arief Ghani & Amanda Amalia Pahlawan